September 1, 2014

Bandung, kota serba ada





Setelah menghabiskan waktu kurang lebih 2 jam perjalanan udara dari Makassar ke Jakarta, saya dengan dua orang teman, sebut saja bunga… eh bukan ding, sebut saja Alan dan Amir menuju ke rumah teman yang bekerja di Jakarta dengan menggunakan bus DAMRI untuk nebeng nginap. Hihi. Keesokan harinya kami ke stasiun gambir untuk pergi ke bandung menggunakan kerta argo parahyangan dengan tarif Rp 105.000,- per orang untuk kelas executive. Tapi sebelumnya kami singgah dulu di perpustakaan freedom
institute yang letaknya di Setiabudi. Suasananya sangat tenang dan rindang, ditambah ada mini cafenya jadi bisa buat duduk-duduk santai sambil ngemil (btw baca bukunya kapan? hahaha). Di Freedom Instute kita juga biasa buat kartu member. Gratis!

Sekitar jam 11 siang kami segera meninggalkan perpustakaan menuju stasiun Gambir. Kami berangkat sekitar pukul 12.30 Dan sampai di stasiun Bandung pada pukul 16.00 setelah itu naik angkot menuju salah satu angkringan dekat kampus ITB untuk makan malam. Kemudian naik angkot lagi menuju jalan Siliwangi, tempat kosan teman yang akan ditebengi. (dasar tukang nebeng! :P). Untung saja saya punya teman-teman yang baik hati dan tidak sombong yang bersedia menampung kami di kosannya hehehe. Namanya Dio dan Egi. Teman-teman seperjalanan ke Semeru dan Bromo. mereka juga bersedia menemani kemanapun selama di Bandung. Karena saya paling cantik sendirian terpaksa salah satu dari mereka harus segera mengungsi, bergabung dengan yang lain dan merelakan kamarnya buat saya tempati. Berikut beberapa tempat yang sempat dkunjungi selama dua minggu di Bandung : 
Tobucil craft 
Hobi crafting saya sudah mendarah daging maka tidak heran dong kalau tujuan pertama kami pergi mengunjungi tobucil di Jl. Aceh no. 51. Kalau baru kesini kita harus teliti sebab lokasinya tidak terlalu terlihat karena rimbun dengan pohon-pohonnya. Sayangnya pas kami datang tidak ada kegiatan kelas workshop. Jadi kami hanya sekedar melihat hasil handmade dari beberapa crafter di Bandung dan membeli beberapa printilan yang mungkin sulit didapatkan di kampung halaman.



Crayon craft 
Kami lanjut ke crayon craft yang letaknya juga di jl. Aceh. Toko yang bernomor 15 ini lebih besar dan lengkap. Berbagai macam jenis kelas craft ada disini, mulai dari kelas merajut sampai kelas bakery. Lengkap dengan kelas nya juga. Di Crayon Craft saya memembeli beberapa kain dan benang. Sementara saya sibuk pilah-pilih barang, yang lain pada asyik nongkrong sambil ngerokok santai di halaman tengah Crayon Craft. Mungkin pada bosan kali yah.. Lanjut makan malam di origin café. banyak makanan organic dijual disini dan terhubung langsung dengan toko adventure Eiger. Desainnya sangat unik dan sangat total. Ada wall climbingnya juga. Cek dan ricek ternyata di desain sama arsitek Ridwan Kamil. Dindingnya ada yang menggunakan susunan botol-botol kosong dan juga ada dari kerikil dan kayu yang dimasukkan dalam rangka besi dan kawat.



Taman makam pahlawan cikutra 
Sesuai pesan keluarga di Makassar, saya sempatkan pergi ke taman makam pahlawan Cikutra untuk berziarah di makam kakek yang merupakan seorang tentara yang mengabdi di Angkatan Udara Republik Indonesia. Rasanya sangat terharu dan bangga menjadi cucu yang bisa dikatan sebagai seorang pahlawan kemerdekaan.

Museum geologi 
Paginya Ikutan car free day di daerah Dago. Pulang istirahat sebentar, minum-minum susu murni yang harganya 10 ribuan/liter (murah pisaaan) lalu bersih-bersih sedikit kemudian lanjut ke museum Geologi. Bukanya dari pukul 8 pagi samapai pukul 4 sore. Disini banyak terdapat fosil jenis-jenis manusia dan hewan purba. Ada berupa fosil asli dan beberapa ada yang replika. Di lantai dua yang dipamerkan adalah berbagai jenis batu-batuan. Lumayanlah untuk menambah sedikit pengetahuan.

Saung Mang Udjo 
Lanjut ke Saung Mang Udjo. Pertunjukkan di mulai sekitar pukul 3 dengan harga tiket masuk Rp 60.000,- sudah dapat kalung replika angklung dan gratis makan satu potong es lilin. Pertunjukkannya sangat atraktif. Seniman yang masih usia belia sampai yang dewasa turut memeriahkan pertunjukkan. Ada salah satu sesi semua pengunjung diajak bermain angklung. Dipandu oleh seorang dirijen cantik. Ternyata main angklung sangat asyik. Suaranya merdu dan menciptakan harmoni nada yang indah didengar.





Boscha 
Lokasinya di Lembang dan harga tiketnya cuma 10 ribu perak. Pertama kami akan di ajak ke gedung observatorium untuk diperlihatkan teropong bintang yang namaya teleskop Zeis dan mendapat penjelasan tentang cara kerjanya. Boscha memiliki 3 teropong dengan fungsi masing-masing. Ada beberapa foto hasil bidikan teleskop yang diperlihatkan. Sebagai orang awam kita tdk akan mengerti foto tersebut karena hanya berupa titik-titik hitam. Ternyata teropong yang diperlihatkan fungsinya untuk memperkuat cahaya bintang yang ditangkap. Kata tentornya kita bias lihat tim astronot mengobservasi bintang pada malam hari, tetapi hanya malam tertentu saja. Setelah itu kita diajak untuk memasuki ruang presentasi. Nah disitu ada seorang presenter dari astronomi UGM yang akan meperlihatkan tentang tata surya kita dan juga tentang perbandingan ukuran bumi dengan benda2 lainnya.



Rumah edukasi teh (Arafah Teh) 
Letaknya di kawasan Dago Atas. Kami dberi sedikit pemahaman megenai bermacam-macam jenis teh lengkap dengan grade nya. Grade the di arafah Teh dari grade 1 sampai grade 5. Saya coba jelaskan sedikit ya.. berdasarkan informasi yang saya dapatkan. White tea, jenis the ini berasal dari pucuk tanama teh. The jenis ini paling berkhasiat. Harganya pun paling mahal diantara jenis the lain. Green tea, berasal dari pucuk kedua dan ketiga, ada yang stemed dan sangrai. Yang steamed keunggulannya pada cita rasa sedangkan yang sangrai aromanya. Sedangkan Black Tea merupakan jenis teh yang berasal dari bagian tanaman teh paling bawah. Masih ada lagi Red tea dan Oolong tea. Saya lupa-lupa ingat penjelasan si masnya karena fokus mengunya sample coklat green tea gratis. hehehe. Oh iya, ada satu yang bikin tercegang, terjomplang, terjumpalitan dan ter ter lainnya. Produk mereka sudah diekspor ke luar negeri. Dan ternyata teh kemasan yang biasa kita celup memili grade 17 sampai 20. Sayang nya justru masyrakat kita sendiri yang menikmati the kualitas rendah sedangkan teh yang berkualitas tinggi dinikmati oleh orang-orang luar.
Taste Market 
Merupakan even tahunan yang dilaksakan di Bandung sebagai ajang sale market para pelaku industri kreatif kuliner. Beruntung pas lagi di bandung taste market bandung lagi di adakan, tepatnya di rooftop mall PVJ. Banyak stan makanan lokal dan kreasi makanan unik-unik, hampir semuanya adalah anak muda. Salut sama mereka!

Sorry dorry strawberry.. kali ini penjelasan transportasi untuk akses ke spot-spot keren diatas tidak ada. Soalnya kemana-mana pake motor teman yang lagi kuliah di Bandung alias gratisan. See ya….

No comments:

Post a Comment

Featured Post

Trip : Seoul : Korea Sleatan - Part 2

Lanjutan dari cerita perjalanan di part 1 yang rempongnya minta ampun.. cekidot! Naksan Park Day 3 Rencana hari ini kami akan m...